Niccolo Machiavelli cukup dikenal di dalam ilmu politik dan filsafat politik. Tetapi nama itu sering dihubung-hubungkan dengan praktik-praktik busuk kekuasaan. Misalnya, taktik “Machiavellian” seorang diktator. Kalau membaca gagasan-gagasannya, orang-orang saleh tak akan menemukan dukungan moral di dalamnya.
Pikirannya dianggap menyimpang dari suara hati yang sehat. Akan tetapi, setelah mendalami gagasan-gagasannya, kita lalu mulai mengakui bahwa Machiavelli adalah nama seorang genius yang sangat besar peranannya dalam sejarah. Pikiran- pikirannya diam-diam atau terang-terangan ternyata menjadi praktik politik di banyak negara dewasa ini, di abad ke-20 ini. Karena itu, adalah suatu kelalaian besar melewatkan gagasan-gagasannya.
Filsuf ini hidup dalam zaman Renaisans. Lahir dari seorang pengacara kaya di Italia pada tahun 1469, Machiavelli beruntung karena tidak hanya mendapat pendidikan melainkan juga posisi yang kuat dalam pemerintahan kota Florence. Sebagai seorang yang terlibat politik, dia menjalin kontak dengan bangsawan tinggi kota Valentino, Cesare Borgia, seorang yang sangat ambisius dan gila kuasa. Ketika tokoh ini mau menaklukkan Italia yang dikuasai Paus Julius II, Niccolo Machiavelli menjadi pengamat pribadinya yang paling jeli.
Kariernya sebagai penasihat politis hancur ketika Florence dikuasai keluarga Medici yang memusuhinya dan menjebloskannya dalam kurungan penjara selama setahun. Setelah bebas, dia menyingkir ke pinggir kota, untuk menulis dan merenungkan hasil-hasil pengamatan dan pengalamannya selama itu.
Niccolo Machiavelli menghasilkan dua buku yang sangat termasyhur, yaitu II Principe (Sang Pangeran, terbit 1532) dan Discorsi sopra la prima decade di Tito Livio (Diskursus tentang sepuluh buku pertama dari Titus Livius, juga terbit tahun 1531), di samping beberapa novel dan—satu hal yang kerap terabaikan— Niccolo Machiavelli juga menulis komedi.
Tentang Niccolo Machiavelli sejarawan Swiss, Jacob Burckhardt, menulis dalam karya yang sudah disebutkan di atas sebagai berikut: “Dalam hal kemampuannya untuk merekonstruksi sebuah negara, Machiavelli tak ada tandingannya selalu menghimpun kekuatan-kekuatan yang ada sebagikekuatan-kekuatan yang hidup dan aktif, serta memberikan alternatif-alternatif secara tepat dan hebat dan tidak mencoba menipu diri maupun orang lain.
Dalam diri Niccolo Machiavelli tak ada jejak keangkuhan ataupun sikap berlebih-lebihan. Bukankah dia tidak menulis untuk orang banyak, melainkan entah untuk instansi-instansi pemerintah, untuk para pangeran atau untuk teman-temannya? Bahayanya tidak terletak dalam kejeniusan palsu, juga tidak dalam kesintingan konsep-konsep, melainkan dalam suatu fantasi yang kuat yang dengan segala upaya ingin dikendalikannya. Namun objektivitas politisnya sewaktu-waktu mengerikan dalam keterusterangannya, namun objektivitas itu lahir dalam sebuah zaman yang sangat darurat dan berbahaya. Dalam zaman itu manusia tidak lagi mudah percaya Kepada hukum dan tak dapat mengandaikan kemurahhatian.

Biografi Singkat Niccolo Machiavelli
1469: Machiavelli lahir tgl. 3 Mai ol Floren. putra seorang ahli hukumdan bangsawan Toskana.
1494: Studi literatur antik dan’ilmu hukum di bawah.bimbingan Prof. Marcello di Virgilio
1498′ Setelah jatuhnya Savanarola, ia menjabat sebagal penasihat politis kota Floren
1500: Kunjungan diplomatis ke Prancis (Raja Luis XII)
1505: Mengorganisasi sebuah pemberontakan
1512: Spanyol menaklukkan Italia dan akhir karier politis Machiavelli
1513: Ditangkap dan disiksa dengan tuduhan kcnsplrasi: lalu diberi amnesti. Menulis//Pnhc/pe (terbit tahun 1532)
1518- komedinya Mandragola diterbitkan
1527; Kekalahan Meici dan kematian Machiavelli pada tanggal 22 Juni
Catatan: tulisan ini diambil dari buku Filsafat Modren karya F. Budi Hardiman. Dan pembelian buku filsafat dapat di instagram infobuku.co atau WA 085725899372 dengan Klik bit.ly/2HCJEe0